Gemuk, kurus dan normal, mungkin sebagian besar orang hanya sekedar mengetahui istilah tersebut sebagai bentuk ukuran tubuh seseorang. Ternyata ketiga istilah tersebut bukan sekedar sebutan biasa yang sebagian orang tahu, melainkan sebuah bentuk penilain ststus gizi. Dimana WHO (World Health Organization) yaitu organisasi kesehatan dunia telah mengklasifikasikan status gizi seseorang berdasarkan, tinggi badan (TB), berat badan (BB) dan usia.
Status Gizi
Menurut Sunita Almatsier (2009), status gizi merupakan keadaan atau kondisi tubuh seseorang yang dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Ketika asupan zat gizi baik atau optimal dan tubuh memperoleh asupan zat-zat gizi yang mampu memenuhi kebutuhan tubuh, maka tubuh akan memperoleh status gizi baik. Begitu sebaliknya, ketika asupan gizi tidak baik atau tidak optimal akan menimbulkan ketidak seimbangan dalam tubuh yang menyebabkan gizi kurang.
Status gizi kurang bisa dikatakan status gizi tidak normal, jika dibiarkan dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit. Sehingga mempunyai status gizi normal, berat badan dan tinggi yang ideal merupakan dambaan setiap orang untuk menurunkan resiko terhadap penyakit dan mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Jenis-Jenis Status Gizi
Status gizi merupakan salah satu indikator kesehatan seseorang, ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi seseorang terutama untuk anak yang sedang dalam pertumbuhan dan perkembangan. Dan tak jarang seseorang mempunyai anggapan yang salah terhadap ststus gizinya.
Berikut beberapa status gizi yang perlu diperhatikan. Karena beberapa status gizi berikut dapat meningkatkan resiko terhadap berbagai penyakit yang lebih besar dibandingkan dengan status gizi normal.
Ada 3 kelompok status gizi yaitu anak usia dibawah 5 tahun, anak usia 5-18 tahun, dan orang dewasa.
Anak usia dibawah 5 tahun
Indikator yang sering digunakan untuk anak usia dibawah 5 tahun berdasarkan Kemenkes RI (2012) adalah berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Indikator tersebut dapat menunjukan status gizi yaitu, gemuk (obesitas), berat badan kurang (underweight), pendek (stunting) dan kurus (wasting).
Gemuk (Obesitas)
Anak yang dikatakan gemuk adalah mereka yang mempunyai berat badan lebih terhadap tinggi badan yang dimilikinya. Pengukuran ini didapatkan dari indikator BB/TB.
Berat Badan Kurang (underweight)
Dikatakanunderweight
atau berat badan kurang jika berat badan anak berada dibawah rata-rata anak seusianya.
Didapat dari pengukuran BB/U yang artinya pertumbuhan berat badan anak terhadap umurnya, apakah sesuai atau tidak.
Pendek (stunting)
Anak dikatan stunting merupakan anak yang mempunyai tinggi badan yang tidak sesuai dengan umurnya, dan pada umumnya akan lebih pendek dari anak seusianya. Tinggi badan menurut umur (TB/U) adalah Indikator yang digunakan.
Stunting
merupakan akibat dari kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang panjang, sehingga anak tidak bisa mengejar ketertinggalan pertumbuhan tinggi badannya.
Kurus (wasting)
Wasting
biasa terjadi selama masa penyapihan anak yaitu selama dua tahun pertama kehidupannya.
Setelah anak berumur dua tahun, risiko ia mengalami
wasting
akan menurun.
Wasting
merupakan tanda bahwa anak mengalami kekurangan gizi yang sangat berat, terjadi karena kurangnya asupan makanan atau
penyakit infeksi, seperti diare. Indikator yang digunakan dalam pengukuran adalah BB/TB, mereka yang memiliki berat badan rendah dan tidak sesuai dengan tinggi badannya.
Anak Usia 5 - 18 Tahun
Usia 5 - 18 tahun merupakan usia anak yang masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan. Untuk mengetahui status gizi anak apakah normal, kurus, gemuk, atau obesitas menggunakan indikator Indeks Masa Tubuh menurut umur (IMT/U) dan menggunakan tinggi badan menurut umur (TB/U) untuk mengetahui apakah anak Stunting atau tidak.
Kurus, gemuk dan pendek merupakan status
gizi yang bisa
didapatkan dari pengukuran IMT/U. IMT adalah Indeks Massa Tubuh seseorang yang didapatkan dari rumus perhitungan berat badan dibagi dengan tinggi badan. Jika IMT anak lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata anak seusianya, maka dikatakan anak tersebut kurus. Sebaliknya, jika IMT anak lebih tinggi atau lebih sangat tinggi dibandingkan dengan rata-rata anak seusianya, dikatakan anak tersebut memiliki status gizi gemuk atau obesitas.
Pendek(Stunting)
Pendek(Stunting)
Sama seperti penjelasan di atas, stunting
didapatkan dari pengukuran tinggi badan terhadap umur. Pada usia 5-18 tahun tinggi anak masih terus bertambah dan anak masih bisa mengejar ketertinggalannya, walaupun mungkin kesempatannya hanya sedikit untuk bisa mencapai tinggi badan normal.
Dewasa
Cara mengetahuai status gizi orang dewasa sangatlah mudah. Cukup mengetahui berapa nilai Indeks Masa Tubuh (IMT). Caranya berat badan (BB) dalam kilo gram (kg) dibagi dengan tinggi badan dalam meter pangkat dua (TB m2).
Jika nilai IMT telah diketahui maka
dapat diketahui apakah status gizi Anda kurus, normal, atau kelebihan berat badan.
- Kurus : jika nilai IMT kurang dari 18,5 kg/ m²
- Normal : jika nilai IMT berkisar antara 18,5-24,9 kg/ m²
- Overweight (berat badan lebih) : jika nilai IMT berkisar antara 25-27 kg/ m²
- Obesitas : jika nilai IMT lebih dari 27 kg/ m²
Dengan mengetahui nilai IMT, maka dapat diketahui apakah seseorang kekurangan atau kelebihan gizi. Karena, kedua hal tersebut dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan. Berat badan yang kurang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit infeksi, sedangkan berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko Aterhadap penyakit degeneratif, seperti diabetes mellitus, penyakit jantung dll.
Comments
Post a Comment